Saleh Ismail Mukadar membantah tudingan sejumlah orang yang
mendatanginya serta menampar di tengah siaran langsung di sebuah
televisi lokal Surabaya, yang menyebut dirinya sebagai perusuh
persepakbolaan di Surabaya.
Menurut mantan Deputi Sekjen PSSI
ini, dirinya bersama para tokoh sepakbola Surabaya yang hadir dalam
acara tersebut hanya ingin meluruskan perselisihan antara Kemenpora,
BOPI dan PSSI.
"Kita semua tidak ada menyinggung atau memojokkan
salah satu pihak. Kita hanya mau meluruskan perselisihan antara BOPI,
PSSI serta Kemenpora agar tidak berlarut. Bukan menyudutkan salah satu
pihak, seseorang maupun institusi tertentu. Tidak," tegas Saleh pada
detikcom, Jumat (17/4/2015).
Saleh menceritakan kronologi
kejadian sebelum terjadi penamparan dirinya yang dilakukan oleh seorang
anggota ormas. "Saat giliran saya ngomong tiba-tiba masuk 10 orang masuk
ke dalam studio dan langsung marah marah tidak jelas, pukul meja segala
macam," kata Saleh.
Saleh mengenal sosok pria yang menamparnya
itu. Bahkan dia meyakini hadirin yang ada di dalam ruangan itu juga
mengenal pria yang tergabung dalam ormas kepemudaan di Surabaya.
Usai
memukul, lanjut Saleh, pelaku penamparan juga sempat mengancam para
undangan dan narasumber yang hadir. Selain melakukan pengancaman dan
menampar, beberapa orang yang masuk secara paksa ke dalam studio itu
juga sempat melakukan perusakan pot dan meja yang ada di dalam studio.
Pasca
kejadian ini, Saleh mengaku sudah melaporkan kejadian terhadap dirinya.
"Sudah saya laporkan ke Polda. Cuma yang lapor SBO, saya korbannya.
Bahkan Arif Affandi yang mau pulang minta pengawalan dari kepolisian
karena takut setelah mendapat ancaman di dalam, karena ancaman itu tidak
hanya untuk saya tapi semua," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar